Tuesday, 27 September 2011

Satu sisi #1

I dont know...
Belakangan ini hidup rasanya terlalu datar.
Ini lagi. Itu lagi.

Variasinya mungkin cuma berita duka dari seorang teman lama yang kehilangan suaminya dalam kecelakaan. Dia sendiri sekarang sedang dalam ruang ICU. Sebenarnya bukan temanku yang kecelakaan yang mengabarkan, tapi teman si temanku yang kecelakaan itu tadi, yang juga temenku. Ribet? Ya itulah. Temanku pokoknya.

Hari-hari isinya rapat, rapat, dan rapat. Pagi, agak siang, siang. Sorenya enggak. Kue, kue, dan kue. Alhamdulillah.

Sampe kosan, tidur. Ngimpi, sering nggak jelas ngimpi apa. Tau-tau bangun. Laper, haus, gerah. Minum seteguk dua teguk. Bengong bentar. Ke kamar mandi. Cukup, sampe sini aja.

Yah, apapun itu, tetap aja aku begini. Wage-slave yang berada dalam kasta terendah piramida kaum Yahudi (menurut mereka).

Kapan bisa sukses? Oh, cepat atau lambat, jauh atau dekat, dua ribu. Yakin deh aku akan ke sana. Tapi mungkin tidak sendiri. Bersama anak dan istri. Amin.

Ah, tadi katanya cukup sampe sini? Kok lanjut lagi? Inkonsisten ih.. Gimana dapat Istiqomah mau mendekat kalo begitu terus?

Lho, justru itu... Sini, tak kasih tau. Udah tau kan kalo isi dunia ini diciptakan berpasangan? Ya kan? Nah, yakin deh bahwa si Istiqomah itu akan mendekat ke aku. Kenapa? Ya karena inkonsistensianku tadi.

Ah, nggak jelas deh.

Begini, begini. Tau kan apa pasangan siang?
Malam.
OK, tau kan pasangan pagi?
Sore.
Sip, tau kan pasangan atas?
Bawah.
Nice.. Nah sekarang, tau kan apa arti bahasa Indonesianya Istiqomah?
Konsisten
Yak, betul. Konsisten. Terus, apa pasangan konsisten?
Ya inkonsisten.
Tuh... Jodoh kan?!

Emangnya udah pasti jodoh?







Errrr... wAllohu a'lam..

Thursday, 8 September 2011

Kangen

Pernah kangen kan?
Sama orang? Oh, itu sih sering berujung galau. Ya sanalah.. Aku nggak mau ikut2an kalau galau.

Sekarang aku kangen melakukan sesuatu. Mengintip dari lubang sempit, mengatur hela nafas, menenangkan degup jantung yang bergejolak, mulai memainkan jari untuk meraba-raba, memutar-mutar, memaju-mundurkan apa yang tadinya digenggam tangan, terkadang dibarengi dengan menelan ludah, dan kemudian menekan sebuh tonjolan dengan lembut dan penuh perasaan di waktu yang tepat, dan diakhiri dengan mendengarkan sebuah suara yang pelan namun menggambarkan sebuah klimaks. Ah, memotret. Aku kangen motret!

Ah, pingin beli kamera gede lagi. Kali ini yang dua digitlah. Pengen nyobain gimana rasanya bawa kamera berat. *ditabokjenderal*

Pingin bikin gambar kaya gini lagi... :(





Ah, kapan ya motret lagi?

Tuesday, 6 September 2011

Survey #1

Semalam, tidak seperti biasanya aku jalan-jalan malam dengan ada tujuan. Tujuan jalan-jalan kali ini adalah cari tempat makan buat acara hari Minggu besok. Tiga kriteria yang dicari kali ini adalah, tempat besar dan bersih, akses mudah, dan tentu saja harga yang bersahabat.

Satu target adalah Ayam Presto Ny Nita di kawasan jalan Juanda, Harmoni, Jakpus. Selepas magrib, meluncurlah aku dengan dua roda ke sana. Sempat bingung dengan lokasi dan nggak nemu dalam sekali perjalanan, kuputuskan untuk memutari lagi jalan yang sama. Kali ini dengan kecepatan lebih rendah dan pengamatan ekstra. Setelah hampir lima menit melaju pelan, tertambatlah mata kepada sebuah bangunan yang nampak suram karena lampunya padam. Di atas bangunan itu terpampang papan besar bertuliskan Ayam Presto Ny Nita. Ealaaah.. Warunge tutup toh? Pantesan ra ketok mau. Tanya sebentar ke tukang parkir, ternyata warung akan buka hari Rabu. OK, cari alternatif!

Lanjut jalan pelan. Nggak jauh dari situ ada warung soto yang cukup gede. Kepikiran untuk nyoba, tapi langsung digagalkan oleh pikiran berikutnya. Wong reuni kok di warung soto? Lek mengko kecepretan kuah soto, gelem awakmu? *aslinenggakgituding*

Terus dari situ, nggak jauh ada warung spesialis penyet khas Suroboyo "Bu Wan". Ngelirik sebentar, mikir agak lama, motor kelabasan. Ternyata keputusannya adalah mampir. Alhasil terpaksa puter balik, untung nggak jauh. Parkir sebentar, langsung masuk. Enak iki nggone, lego. Hawane yo adem. Oh, ono AC-ne. Pantesan koyo nang nggunung. Liat-liat tempat duduk sebentar, langsung pilih tempat yang strategis. Syarat pertama, tempat besar dan bersih: terpenuhi.

Entah karena suasana lebaran atau karena yang lain, situasi malem itu cukup sepi. Padahal tempat ini cukup mudah dicapai. Pinggir jalan utama, deket pula dengan stasiun Juanda. Syarat kedua, akses mudah: terpenuhi. Pengunjungnya cuma enam orang, termasuk aku. Padahal nek dikira-kira, iki iso nggo sekitar wong telung puluhan. Hmmm... Nggak pake lama panggil mbak pelayan, langsung pesen menu.

Kata mbaknya,di sini yang spesial menunya penyet-penyetan dan Suroboyoan. Janc*k. Alamak, keceplosan aku. :D Ono tahu tek-tek juga. Ono rujak cingur juga. Weleh, koyo ndhik jalan Tunjungan iki, rek. OK, nggak pake lama, lirik harga. Hmm... lumayan mahal juga kebanyakan menunya. Segelas es dawet kupesan dulu. Rolas ewu limangatus. Terus ke makanan. Di antara makanan Suroboyoan, tak pesan satu menu yang agak aneh: Nasi Bali. :)) Nyelenah dewe. Okelah, nggak jadi soal. Pesen dua menu, langsung menunggu.

Sembari mbaknya nyiapin menuku, aku liat-liat dekorasi. Cukup menjawai. Selain meja dan kursi yang asli kayu (berat betul), ada juga ornamen-ornamen etnik yang ditata apik. Satu nilai lebih dari warung makan ini adalah adanya lagu keroncong yang diputar untuk menemani para tamu bersantap. Dua lagu Ismail Marzuki favoritku diputar di sini: Juwita Malam dan Sabda Alam. Oya, pelayanan di sini ramah banget lho. Mbak-nya itu sesekali ngobrol dengan bahasa Jawa ke rekan-rekannya. Dan pas tak ajak ngomong halus (ala kadarku) mereka mau nanggepin. Yo iyo lah, Man. Wong kowe lagi dadi raja nang kono. :D

Es dawet datang, kuaduk-aduk dulu supaya gula dan santennya nyampur. Kuseruput sedikit. Alamak, enak tenan! Asli nggak nyangka akan seenak ini es dawetnya. Ada harga ada rupa, kali ini berlaku buat es dawet ini. Terus nggak lama, nasi Bali-ku dateng. Porsi nasinya standar, juga jangan thewel-nya. Yang kurang mungkin potongan bandeng pedasnya. Untuk standarku, itu terlalu kecil. Ya, tapi tiap warung pasti punya itung-itungan sendiri buat "dapur"nya. :D Sambelnya juga mantap kerasa. Sampai aku harus mesen satu gelas teh manis anget buat ngobatinnya. Hahaha..


Selesai makan, aku masih duduk di situ untuk beberapa saat. Salah satu tujuannya, ya buat denger lagu-lagu keroncong tadi. Enak lho, sesekali denger lagu-lagu begini. Dan, nggak lama (nggak enak kalo lama-lama) kemudian, aku minta tagihan. Untuk tiga menu: nasi bali, es dawet, dan segelas teh hangat, berkisar empat puluh ribu rupiah. Mahal? Buatku ya, sedikit mahal. Syarat ketiga, harga bersahabat: rasanya tidak terpenuhi. Tapi dengan suasana yang ada, bagiku pribadi, rasanya itu lunas terbayarkan. :)

Yak, demikian survey kali ini. Semoga bisa ketemu di survey2 berikutnya. :)

Sunday, 4 September 2011

Dilema

Dilema adalah ketika kamu diperintahkan mengerjakan sesuatu yang tidak kamu sukai.

Dilema adalah ketika kamu menghadapi kenyataan bahwa harus pergi di saat kamu kerasan di rumah.

Dilema adalah ketika kamu tak kuasa menolak banyak oleh2 yang ditipkan untuk bulik, sementara bulik berpesan jangan bawa banyak oleh2.

Dilema adalah ketika ditanya kapan nikah oleh sodara2 ketika bapak ibu berpesan buat sekolah dulu.

Delima adalah BUKAN buah simalakama. Yang simalakama itu adalah dilema, bukan delima.

Dilema, dienam, ditujuh, dilapan. Sekian.

Thursday, 1 September 2011

Reunilette en Halal bi Halal

Pabila hati rindu bertemu, kemanakah ku kan mengadu.

Demikianlah sebaris syair yang lebih populer sebagai bait dari sebuah lagu. Jangan tanya judulnya apa. Menyanyikannya saja susah, apalagi mengingat judulnya. :P

Ya kalo rindu, jangan cuma mengadu mas. Apalagi ngadu ayam. Mana mungkin ketemu. Kalo rindu itu, usahakan ketemu dengan yang dirindu.


Nah, untuk orang-orang yang udah lama nggak ketemu dan rindu, terutama dari SMAN Satu Metro di Jakarta dan sekitarnya, yuk pada dateng di Halal bi Halal dan Reunilette alias reuni kecil-kecilan di hari Minggu bulan September. Yang jelas boleh kasih tau teman lain, bawa pacar, pasangan, istri, suami, anak, dan... oleh-oleh. :D



Dengan mengucap bismillahirrohmaanirrohiim, maka undangan disampaikan kepada teman-teman semua. Acara halal bi halal ini insya Alloh akan diadakan pada:

Hari: Minggu
Tanggal: 11 September 2011
Jam: 11.00 WIB
Tempat: Resto Ayam Presto "Ny. Nita" 
Jalan Juanda no 31A (Samping Resto Bali Jimbaran), Jakarta Pusat

Denah Lokasi:

(klik pada gambar untuk memperbesar)

Besar harapan acara ini akan berlangsung seru dengan kehadiran teman-teman semua. Kita kembali berkumpu, bersilaturahim sembari memaafkan mumpung dalam suasana lebaran.. :D Jangan lupa, yang sudah punya pasangan dan anak, dibawa juga biar tambah seru. :) Jangan lupa, temen-temen lain juga diajak, biar makin rame. Pengen liat, pada berubah atau enggak sih setelah lulus SMA. :D

Oke deh, sampai ketemu di lokasi ya... Jangan kuatir, tempatnya gampang dicari kok.